Selasa, 21 Mei 2013

Bandung Cheater Indonesia


  Fitur : Battle Speed Hack Download Virus Scan Online Video/Gambar Penjelasan False Alarm Terjangkitnya keylogger pada trainer  (Khusus Orang TOLOL yang bilang Bandung Cheater selipin keylogger !!) Kalau kurang Jelas bisa contact saya, team viewer langsung...

AuIndo Hack Collection 6093

Jenis Hack : Audition.exe Edit Tiap Patch Akan di Update Hotkey : Auto ON/Hotkey Pada Notepad Fitur Lengkapnya : Ghost Garden (Siram, Pupuk, Sapu, Sebit/Sabit) Bypass Pin 2nd Peace Emoticon Free  All PF Mode (Normal Mode, BU, BR, Pang-pang, Couple Battle Party) Bypass...

Point Blank VIP Free Public Wallhack & Replace 7 Mei 2013

Download Virus Scan Online Point Blank Indonesia Only Fitur : Wallhack Anti Ilegal Replace Weapon Hotkey Wallhack : -Wall Hack Glass (F5) (On/Off) Hotkey Replace : Numlock 1 : Kriss S.V.D Batik + Glock + Amok + WP Smoke D + Beret GM Numlock 2 : AK Sohmod .D + Glock +...

G-Warnet Rumahan/Personal

Tersedia : Harga 1 PC Rumahan/Personal G-Warnet Premium = 20 Ribu G-Warnet Gold = 40 Ribu (Tidak Perlu Pakai Smart Billing) Harga Untuk Warnet (Di atas 3 PC) Kirim pesan ke saya/sms 089 656 222 614 Pembayaran : Voucher Game Online Pulsa GSM/CDMA Saldo Bank BCA Barter Barang...

Spesial Hack Atlantica 05 Mei 2013 Auto EXP

Fitur : Battle Speed Hack 1 Hit Magic Area Auto EXP Reward [NEW] Penjelasan Fitur Auto EXP : 1. Quest Daily Jangan di bereskan 1 pun 2. Jangan Share Monster Info atau lainnya 3. Nanti Fitur Auto EXP ini akan membuat quest beres dan address tersebut di freeze valuenya, jadi...

Jual ID Point Blank Indonesia Murah meriah

Pangkat : Mayor Grade 4 Match 7950 + Hampir 8000 Tittle Baru Assault Sama Shotgun Senjata Lihat pada gambar saja (Cukup Banyak) Email Bisa di ganti (Karena Belum Verifykasi, Jadi Jangan takut di hack balik) Harga : 250 Ribu Saja Via BCA  Contact...

Free Hack Atlantica 24 April 2013 [After Maintenance]

Fitur : Battle Speed Hack 1 Hit Magic Area Download Cara Download : 1. Buka forum.bandungcheater.net 2. Click Icon Facebook 3. Login Dengan Akun Facebook Anda 4. Click Link Download di atas 5. Baca Keterangan yang ada di link download di atas Kalau masih bingung,...

Forum Bandung Cheater Auto Register Open

Click Gambar Untuk Memperbesar Login With Facebook For Connect To Forum Bandung Cheater http://forum.bandungcheater.net/index.php Gambar 1 : Click Icon Facebook untuk Auto Register dan Login ke Forum Bandung Cheater Gambar 2 : Login ke facebook anda dan setujui konfirmasi...

Bypass Bandwitdh Limit Speedy 2013

Click Gambar Untuk Memperbesar Tutorial : Comming Soon Ingin DVD Game & Windows Murah ? Kunjungi www.rumahgame.net 10 DVD = 65 Ribu...

Dreadout Download Mediafire

Cerita Dread Out bermula dari Linda – karakter utama yang terpisah dari teman – temannya, berusaha untuk menemukan kembali grupnya. Dalam perjalanannya menemukan teman – temannya, dia akan membasmi para setan yang ada dengan senjata kamera (terdengar familiar yah? Yap!,...

AuIndo Hack PF All Mode Dan Ghost Garden 6092 Bandung Cheater

Jenis Hack : Audition.exe Edit Hotkey : Auto ON/Hotkey Pada Notepad Fitur Lengkapnya : Baca di notepad dalam .zip Ada bonus fiturnya, baca aja di notepad ya Cara Pakai : Copy Paste Audition.exe yang sudah di download, ke Folder Ayodancenya (Harus Sudah Patch Terbaru) Perfect...

Jasa Beli Honey-Bee Garden 1000 Hari Patch 6092

Harga Normal Via Megaxus Shop :  30 Hari = 30.000 Mi-Cash, 365 Hari = 180.000 Mi-Cash Harga Via Jasa Saya  : 1000 Hari = 30.000 Mi-Cash Intinya Bila Anda mau memakai jasa saya, anda cukup menyiapkan Mi-Cash Minimum 30.000 Di Char yang akan di belikan item...

Atlantica Private Server Mtrue Bahasa Indonesia

Status Server : Online Fitur : 3000% Exp Rate (Leveling Mantap) Free Mount, Costume, Senjata,Warrior Pack 100% Gratis, Segala Murah & Gratis, Guanyu Hanya 10.000 Gold saja Level 1 Bisa Pakai Cin-cin Level 90 Carmila Gratis ! Official Web...

Download Game Hot Wheels Honey Stars Bonus CD Free

Download Cara main, Setelah download file di atas, Click Kanan Extract, lalu buka Night.exe mainkan Hot Wheels di Komputer Mu Spec Minimum : Prossesor : Pentium 3 HDD Free Space : 500 MB Ram : 128 MB VGA : 32...

Oolyn Hack Atlantica 21 Maret 2013

Download (No Password) Download Virus Scan Online (Terdeteksi Keylogger False Alarm) Virus Scan Fitur : Battle Speed Hack 2013 1 Hit Magic Area All Job Cara Pakai ada di Cheat baca aja ^^ Tested Windows 7 Ultimate 32 Bit Work All Fitur Jangan Lupa Instal Direct X,...

Manual Story 6091 Bandung Cheater

Fitur : Manual Story (F3 On) Cut NPC (Auto ON) Time Hack (Auto ON) Take Exp No Change Server (Auto ON) Cara Pakai : Baca di Dalam Notepad Link Download & Virus Scan : Download Virus Scan Online .exe (Injector) Virus Scan Online .zip Jangan Lupa Copy Audition.exe...

Bypass Cheat Engine Sealindo After Maintenance 16 Maret 2013

Video Bukti/SS Bukti Segera Hadir Bahan : Cheat Engine Malware Defender Special 32 Bit Windows Only .CT Fitur-fitur di bawah Fitur :  Paket Hunting :   Move Speed Aspd Pot No Delay Selip Party Hack Party Auto Skill Anti Stunt  Paket Jahil Ala Game Master :   ...

Audition.exe Editan 6091 Hack Bandung Cheater

Cara Pakai Cheatnya : Download Audition.exe Editan dari link di bawah, alangkah baiknya lihat dulu virus scan onlinenya, lebih baik lagi kalau di rescan virus scan onlinenya, lalu Backup dulu Audition.exe Original(Asli dari patch 6091), lalu copy/Masukan Audition.exe yang...

Tips And Trick Cara mendapat teman facebook banyak dalam waktu singkat

Comming Soon ^^ Ingin DVD Game & Windows Murah ? Kunjungi www.rumahgame.net 10 DVD = 60 Ribu ...

Selasa, 14 Mei 2013

Kumpulan Cerpen Indonesia Terbaru 2013


“Vanya… hari ini kamu jadi kan ketemuan sama sepupu aku yang dari London kan?”.
“ya, jadi deh”.
Nidya menggandengku menuju kelas. Inilah diriku, aku sudah terlalu sering gagal dalam berhubungan dengan laki-laki selama ini. Awalnya aku hanya menganggap sepele hak-hal seperti ini, namun aku mulai merasa aneh karena setiap laki-laki yang dekat denganku kabur dengan alasan yang sama yaitu diriku yang terlalu sibuk dengan dengan laptopku. Mulai dari Ditan, putra, ginda, edo, dan masih ada tiga orang lagi yang sudah mulai ku lupa namanya punya alasan yang sama untuk memutuskan hubungan. Alasan mengapa aku terlalu sibuk dengan laptoku yang pertama: aku ketua club mading, yang kedua: aku kan calon penulis, dan yang ketiga adalah alasan yang paling malas kuucapkan yaitu: aku adalah seorang pencinta film sejati.
Aku punya dua orang sahabat yang dekat denganku yaitu Nidya dan Eno. Nidya adalah wanita yang baik. Dia anak seorang pemilik perusahaan berlian terkenal di Jakarta. Nama lengkapnya Nidya Ve Lisa. Kalau Eno adalah seorang cowok idola di sekolah. Dia Indo loh, mamanya Indonesia dan papanya Korea. Nama lengkapnya Hyun Ray Neo. Aku sangat bahagia berada di samping kedua sahabatku. Mereka selalu menghibrku saat aku patah hati. Pernah aku berfikir bahwa Eno menyukaiku, tapi pikiran itu musnah saat ku tahu kalau dia suka pada adik kelasku yang bernama janet. Dia berusaha keras mendapatkan hati gadis itu dan ternyata usahanya tidak sia-sia. Sedangkan Nidya sudah punya ornando yang begitu mencintainya. Ornando sangat kutu buku, makanya seisi sekolah kaget mendengar kabar bahwa nidya berpacaran dengannya. Kisah hidupku sangat menyedihkan. Walaupun aku punya segala-galanya, aku tetap tak merasa hidupku menyenangkan.
Aku duduk di teras kamarku bersama kedua sahabatku dan sedang mendiskusikan tentang “VANYA AND LOVE STORY”. Lovenya pake tanda kutip! “van.. gimana sepupu aku kemarin?”.
“spupu kamu baik, ganteng, pinter, trus asik”.
“trus gimana?”.
“ya.. dia overdosis tau kalau mau dijadiin SS”.
“kok disia-siain sih! Udah enam bulan loh jomblohnya, masuk rekor nih. Semenjak kamu pertama kali pacaran kayanya kamu gak pernah jomblo sampe enam bulan. Paling lama kayanya dua bulan”.
“tau deh!”.
Eno yang dari tadi diam langsung angkat bicara “gimana kalau kenalan sama sepupu aku aja”.
“ya ampun, bisa bahasa indonesia gak tu spupu lo?” tanya nidya sewot.
“ya tau lah, dia kan emang orang indonesia, cuman pengen ikut bokap aja dulu ke seoul”.
Aku mulai malas mendengar kalau yang dua orang sudah saling aduh mulut, aku yang jomblo mereka berdua yang gondok. “gak usah deh, lagi pengen serius belajar nih”. Mereka berdua kemudian diam dan mengamatiku lalu mengangkat bahu mereka tanda bingung.
Sebentar lagi ujian nasional, namun eno dan nidya setiap hari datang ke rumahku. Mereka punya banyak alasan untuk datang. Dirumahku juga sangat sepi, kakakku yang pertama sudah menikah dan menetap di Sulawesi Tengah, dan kakakku yang kedua sibuk kerja. Padahal dialah satu-satunya yang kuharapkan di rumah ini. Sedangkan papa sedang ditugaskan di Jember kemudian mama ikut bersama papa. Jadi rumahku hanya di huni kak vano, bi santi, roxy (kucing angora kesayangan veni kakak pertamaku), dan pak parjo.
Hari ini aku telat datang kesekolah, untung Eno juga telat. Aku tak boleh mengikuti pelajaran sampai jam istrahat, dan akhirnya aku memutuskan untuk membaca buku di Perpustakaan sedangkan eno mengikutiku dan tidur di sana juga. Setelah berbunyi aku segera ke kelas, saat sedang berjalan ke kelas ku lihat lapangan basket sangat ramai. “Mungkin lagi ada yang tanding kali ya no!”. “auk aah!”. Dia berjalan sambil bersandar padaku. “kenapa kamu gak ikutan aja! Kamu kan mantan kapten tim sekolah”.
“males tau, gue lagi bete nih, di hibur kek apa kek!”.
“berantem lagi ya no?”.
“bukan berantem, tapi putus”.
“yaaaaaa, yang tabah ya. Kapan diputusinnya?”.
“tadi waktu kita di perpus dia sms aku”.
“gini aja, kita ke lapangan yuk, kita nonton aja biar gak suntuk”. Belum sempat dia menjawab aku sudah menariknya ke arah lapangan. Di lapangan ternyata ada Janet, salah ngajak nih kayanya. Tapi tunggu, eno malah menarikku mendekati janet dan mencium pipiku di hadapan janet. Woww.. pengen bikin dia cemburu rupanya. Kalau teman-teman se-angkatannku sudah sering melihatku di cium Eno, Nidya juga kok dan sebaliknya. Jadi aku santai-santai saja. Aku memperhatikan cowok yang bermain basket, kayanya anak baru. Ganteng! Makanya banyak cewe-cewe yang nongkrong di situ. Lama aku memperhatikannya, dan bel pun berbunyi.
Di dalam kelas aku hanya tidur-tiduran, nidya yang duduk dibelakangku sibuk menggosip dengan Eno. Mungkin eno yang curhat atau sebaliknya. Kemudian Nidya mencubit pundakku, “itu.. tuh anak baru dikelas kita”.
“mmmm…” aku kembali ke posisi tidurannku tadi.
“hay No” si murid baru menyapa Eno, ternyata mereka saling mengenal. “Hay nu, ternyata kamu masuk sini juga ya! Kenalin nih nidya”. Enggg… “trus yang ini nih..” dia mencolek pinggangku
“apa sih?” aku mendongak dan mulai pada khayalanku, dia seperti pangeran.. aku jatuh cinta pada pandangan pertama.
“Danu..” ia bersalaman denganku, tapi aku lupa memberi tau namaku.
“namanya Vanya nu” suara eno membuyarkan semua lamunanku.
“senang bertemu denganmu”. Itulah kata-katanya yang terakhir sebelum guru fisika masuk.
Ternyata murid baru yang tampan itu namanya Danu, dia adalah spupu eno yang waktu itu dia tawarkan padaku. Tapi sayangnya waktu itu aku lagi tak mood, sungguh kesempatan yang disia-siakan. Danu sangat pandai dalam segala bidang, dalam pergaulan, pelajaran, dan olahraga. Banyak sekali wanita di sekolah yang menyukainya. Jujur aku juga tertarik padanya, dan akulah satu-satunya yang nekat mengirim surat dan ku simpan dilokernya. Tak tau apa reaksinya nanti.
Hari ini kita aku, nidya dan eno sedang duduk-duduk di lapangan basket. Karena hari ini eno ingin bermain basket, mumpung hari minggu aku asik-asik saja mengikuti kemauannya. Tapi yang tak kusangka-sangka Danu juga datang. Karena takut melihat reaksinya, akhirnya aku hanya tertunduk sambil melipat-lipat uang kertas yang ada disakuku. Nidya yang duduk disampingku hanya senyum-senyum tak jelas. Kemudian eno menghampiriku “airnya dong van”. Aku memberikannya botol mineral yang ada ditasku. Dan tak lama Danupun ikut bergabung dengan kami. Tanpa sadar uang yang kulipat-lipat telah menjadi kapal-kapal yang sangat cantik menurutku. Kemudian karena begitu kagum aku berdiri dan berkata “wuaaaaah cantiknya”.
Nidya melihat hasil karyaku dan berkomentar, “kamu masih hobby ngelipat uang jadi gitu ya?”.
Aku hanya senyum
“berarti hampir sama dong sama danu, kalo danunya hobby nulis alasan di atas uang kertas”.
Aku jadi salah tingkah mendengarnya.
“jodoh kali”. Suara nidya membuatku tambah salah tingkah.
“pulang yuk, aku sama nidya kamu sama danu.. ga pa pa kan? Skalian kasih liat danu markas kita!” saran eno kali ini memang gila, tapi aku senang. “tapi aku kan pengen main sama kucingnya vanya”.
“duh nid.. entar aja deh kapan-kapan, mau kan nu anterin vanya?”. Danu menjawab dengan senyum yang manis dibibirnya
“boleh.. sklian jalan-jalan”.
Akhirnya aku pulang dengan danu, tapi dia mengajakku makan dulu. aku takut dia bertanya tentang surat yang kemarin ku simpan di lokernya. “van.. mau gak jadi pacar aku?”. Damn… kok dia to the point banget sih? Bikin orang ge er aja. Jangan-jangan salah dengar! Aduh… gimana nih?. Batinku bingung. “enggg….”.
“udah dua bulan aku sekolah di sini, aku ngerasa aku sayang kamu. Dari awal emang aku yakin sama perasaan kalo aku suka sama kamu”.
“emmm….”.
“aku udah baca surat kamu, tapi aku pengen aku yang nembak kamu. Kamu mau kan?”. Aku hanya sanggup menjawabnya dengan anggukan. Dan aku memutuskan untuk pacaran dengannya.
Saat-saat paling membahagiakan dalam hidupku adalah saat ini. Punya dua sahabat yang menyayangiku, dan pacar yang juga menyayangiku. Walaupun kaadang aku cemburu melihatnya didekati oleh cewe-cewe di sekolah. Dan kurang lebih sebulan adalah ujian nasional. Aku juga jadi jarang bertemu dengannya. Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17. Pukul 00.00 tadi malam danu sudah memberiku ucapan selamat diikuti keluarga dan sahabat-sahabatku, akhirnya karena sibuk membalas ucapan mereka aku tak cukup tidur hari ini. “hay van”. Eno datang ke kelas dan langsung mencium pipiku seperti biasa dan membawa sebuah bingkisan sama dengan nidya. Dan disusul Danu, dia menarikku ke kantin. “ini hadiah buat kamu”. Aku mendengar ada nada aneh di balik perkataannya. “makasih”. Kemudian dia diam, “kenapa?”.
“kita sampe disini aja ya”.
“maksudnya?”.
“kita putus, entar lagi kan ujian.. mungkin kamu pengen belajar atau apa ya terserah kamu”.
“kamu gak ngerjain aku karena aku ulang tahun hari ini kan?”.
Dia tak menjawab lagi dan langsung pergi..
Aku memang sudah mengantisipasi hal-hal seperti ini akan terjadi, karena aku sudah terlalu terbiasa mengalaminya. Tapi kali ini aku benar-benar sakit hati, kedua sahabatku terus menyemangatiku. Ujian pun selesai, dan hari ini adalah pengumuman. Aku melihat papan pengumuman dan mencari-cari namaku. Ternyata aku, eno dan nidya lulus, aku senang skaligus sedih karena harus berpisah dengan mereka. Tadi aku juga mencari nama eno, ternyata dia juga lulus. Sejujurnya aku masih terus mengharapkannya. Aku berjalan menyusuri sekolah dan terhenti di depan kelasku. Aku masuk dan duduk di tempat dudukku. Aku memperhatikan kelas itu dengan seksama. Ku melihat ke laci mejaku, dan apa yang kutemukan di sana. Uang sepuluh ribuan berceceran di dalam laciku. Ku ambil dan ku lihat.
“Aku mencintaimu karena: kamu apa adanya.”
“aku mulai menyukaimu sejak aku di seoul dua tahun yang lalu, karena eno selalu bercerita banyak tentangmu”
“maaf aku memutuskanmu, aku pikir kamu lebih mencintai eno. Dan begitu pula eno, eno selalu menceritakan tentangmu. Dia selalu berpesan kalau suatu saat nanti aku harus menjagamu. Jadi kau harus selalu berada di samping orang yang mencintaimu”
Aku sudah putus asa untuk memperjuangkan cintaku. Aku kembali kerumah dan tidur. Saat aku bangun eno dan nidya sudah ada dalam kamarku. “udah lama nyampe?”.
“udah karatan tau!” nidya menjawab asal.
“ee.. aku mau nunjukin sesuatu.. nih liat …”.
Mereka berdua melihatnya dan berkata “wahh… rugi banget”.
“emangnya kenapa?”.
“besok danu kan mau ke seoul, dia mau kuliah di chun ha university”.
“kapan berangkatnya?” aku mulai panik.
“malam ini”.
“kenapa baru bilang sekarang? Ayo kita ke bandara! Aku mau ngomong sama dia”. Aku buru-buru mandi, dan segera berangkat kebandara.
Kulihat dia sedang duduk sambil menggunakan earphone. “danu…” aku berlari dan langsung memeluknya, ku buang semua rasa gengsiku saat ini. “kenapa nangis?”.
“kamu jangan ninggalin aku, aku sayang kamu. Maafin aku”. Ia tersenyum dan memelukku. Nidya dan eno datang sambil bergandengan tangan, membuatku dan danu heran. “maksudnya?” aku menunjuk tangan mereka. “mmmmm… maaf ya van baru ngomong skarang!”.
“kita udah pacaran empat tahun, kita gak ngomong ke kamu tentang hubungan kita karena takut kamu kesepian”. Aku heran
“trus janet sama ornando?”.
“itu kan cuman bohongan, makanya sebisa mungkin kita berdua nyariin kamu pacar dan karena kamu udah ada kesempatan balikan sama danu kita ngaku aja deh…”.
“jahat nih sama aku”. Aku mencubit mereka berdua.
“maaf ya aku udah salah paham” danu meminta maaf padaku dan eno.
Kemudian dia memelukku dan berkata “kamu massih mau nerima aku?”.
“mau.. mau… kalau udah nyampe di seoul telepon aku ya”.
“siapa sih yang mau ke seoul?”.
“bukannya…” aku melirik eno dan nidya, ternyata mereka mengerjaiku.
“aku mau ke surabaya pengen ke rumah bonyok”.
Ternyata semua berjalan dengan apa-adanya. Keegoisan dapat meruntuhkan cinta yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan mudah. selesai
Cerpen Karangan: Sherly Yulvickhe Sompa
Facebook: Sherly Yulvickhe Sompa
Twitter : @shervickhe_ST


Hidup di planet yang mempunyai teknologi Sains? Kenapa harus malu. Planet ku ini memiliki ilmu pengetahuan yang sangat maju. Dan kalian tau setiap orang asli di sini hanya mempunyai bakat Sains yang istimewa, tak mengenal Matematika, Bhs. Indonesia, Bhs Inggris, IPS dan pelajaran yang biasa kalian pelajari (kecuali orang campuran planet lain). Kita beda dengan di Bumi, namun kita sama-sama manusia yang mempunyai otak untuk mempelajari hal baru, pokoknya kita sama hanya planet dan bakat saja yang membedakan, yang lainnya murni ‘sama’.
Bukanya kita sombong tapi teknologi di planet ku lebih maju dari kalian karena bakat yang langka, bakat yang sangat langka ya.. Robotic. Dan aku kenal matematika dari kenalanku yang bernama “stev” (menurut kalian mungkin ‘stev’ adalah alien). Dia secara tidak sengaja mengambil buku salah satu dari kalian yang isinya angka-angka dan dibawahnya ada angka yang lebih besar seperti huruf O lalu dilingkari, sebenarnya angka apa itu wahai manusia Bumi?, dari situlah aku tertarik yang namanya Matematika. Jika kalian ingin tau seperti apa planet ku ini, baca aja selengkapnya. Dan inilah dunia ku ‘Welt der Wissenschaft’.
Aku terlahir dari keluarga yang menyukai Sains, ibuku menyukai Astronomi sementara ayahku menyukai Arkeologi dan jadilah Aku dengan nama yang unik dan menarik, Muhammad Astro Arkeo. Nama yang aneh bagi sebagian orang yang baru mendengarnya namun bagi yang sudah mengenalnya nama yang di kenal sebagai seorang anak yang sudah mampu membuat robot ciptaanya sendiri, anak yang cerdas di bagian Kimia, Fisika, Biologi, Astronomi, Arkeologi, terutama di bidang Robotic.
Aku bersekolah di International School Education for Sains, pasti kalian tahu apa alasan orang tuaku menyekolahkanku di sini. Tempat yang lumayan asyik dengan berbagai LAB di sepanjang koridor yang menurutku luar biasa panjang. Di tempat ini kita tak mempunyai kelas, tapi langsung paraktek di lab sesuai bakat Sains yang kita sukai namun aku memilih untuk bergilir, semester ini aku masuk bagian LAB Fisika, Kimia, dan Astronomi, semester depan aku memilih masuk Arkeologi, Biologi dan tentunya Robotic, nggak harus tiga kok yang di pilih sesuai kemampuan muridnya untuk menyerap pelajaran batas nya sih 2, tapi karena otaku masih kosong dengan IP, ya sudah 3 juga boleh he.. he.. he..
Memilih untuk sekolah berasrama memang sulit buatku, pilihan yang rumit jika dijelaskan menggunakan kata-kata. Namun akhirnya kupilih juga, karena kata ayah aku akan memperdalam bakat Sainsku dibidang Robotic. Namun, apakah kalian tau bahwa sang ahli Robotic ini lebih menyukai Matematika. Memang, aku merasa tersiksa dengan orang tua ku yang memaksaku untuk lebih menyukai Robotic, dan sebenarnya Robot-ku ini adalah tugas dari guru dan banyak sekali cacat-nya.
Namun, apa yang harus kulakukan, lagi pula aku tinggal di keluarga Sains Lovers. Mungkin, harus ku coba terlabih dahulu dan bisa jadi aku akan menyukai hal ini. Oh.. ya nama robotku ini Roboko, apa kalian pernah mendengarnya?. Robotku ini memiliki hal yang canggih ia mempunyai kabel komunikasi di bagian kepalanya, kabel daya ingat di bagian kiri kepalanya serta kabel perasaan yang ada di badannya. Dia akan menunjukan ekspresi perasaannya jika sang pemilik (aku tentunya) menunjukan ekspresi atau perasaan dirinya ke Roboko seketika matanya akan bercahaya, keren kan..
Sore ini, hari pertama aku masuk asrama. Kamar 226 menjadi kamarku, setiap kamar terdiri dari 4-5 orang namun kamarku terdiri dari 3 orang yang terdiri dari berbagai bakat yang setiap kamar berbeda-beda.
“Astro.. Astro.. Gue ada kabar baik untuk lo”
“Roboko.. Apa itu?”
“Menurut survei yang gue lakukan, nama teman sekamar lo adalah Kosmo dan Keo-eo.”
“Oh.. Terima kasih Roboko..”
“Ya sama-sama ini memang tugas gue..”
Malam semakin larut, ayah dan ibuku sudah pulang, kini aku sedang memperhatikan Kosmo yang sedang melihat peta bintang, seperti punya ibuku.
“hy..”
“hy juga”
“lo yang nama’nya Kosmo kan..?”
“ya, memang’nya lo kenapa?”
“nggak kenapa-kenapa, oh.. Ya kenapa lo lihat peta bintang terus, apa yang sedang lo lakukan?”
“Oh.. Ternyata lo ngerti juga ya peta bintang itu apa kan padahal banyak orang yang nggak ngerti soalnya.”
“ya.. Karena itu mirip punya ibu gue..”
“jadi ibu lo itu seorang Astronom..?”
“ya bisa dibilang begitu lah”
“hah.. Apa benar? Kalau begitu kenal kan gue dengan ibumu dong..”
“ok tapi ibu gue datangnya bulan depan ha.. ha.. Ha.. Oh ya apa yang sedang lo kerjakan?”
“gue sedang memperbaiki peta bintang yang satu ini banyak yang salah.. Ngomong-ngomong apa bakat lo?”
“bakat gue Robotic.. lo?”
“wah.. Bakat yang langka.. Kalau gue Astronomi”
“bakat lo juga bagus, ngomong-ngomong di mana Keo-eo?”
“itu dia sedang ter-tidur”
“bakatnya apa?”
“Arkeologi, eh.. Nama lo unik juga Astro Arkeo, padahal gue ingin sekali mempunyai nama Astro loh..”
“ha.. ha.. ha.. Biasa aja kok”
“hmm nama robot lo siapa?”
“kenalkan ini Roboko”
“nama yang unik”
‘TEEET’
Waktu nya untuk tidur… Karena matahari sudah mulai menampakan sinarnya (di planet kami, matahari di sini sangat berbahaya sinar UV nya 50 kali lipat dari bumi, walaupun lapisan ozon di sini masih baik dan tidak ada masalah, kalau terkena sinarnya kalian akan langsung hitam legam, bahkan tidak bernyawa. Dan inilah masalah besar planet ini yang coba dihentikan para ilmuan planet ku, namun belum ada kabar membahagiakan hingga sekarang)
Pagi ini sangat dingin di planet Welt der Wissenschaft, untuk ukuran kalian orang planet Bumi mungkin akan sangat mengerikan suhu yang terlalu rendah memaksa kami untuk menggunakan baju pelindung yang unik.
Hari pertama masuk sekolah, kami memperkenalkan diri satu persatu. Semua mempunyai bakat yang unik, namun aku tertarik kepada anak yang satu ini. Kata orang dia pendiam, sering duduk sendirian di kantin, karrna dia jutek anak-anak pada nggak ada yang mau deket sama dia.
Namun yang membuatku semakin tertarik adalah karena bakatnya. Bakatnya adalah Matematika, entah dari mana dia bisa mempelajari hal itu dan itulah yang membuatku ingin berteman dengannya. Namanya Ben, nama yang aneh di planet ku.
Dia anak yang sangat misterius… Aku jadi tambah penasaran, hari pertama aku tidak konsen ke pelajaran, aku juga sering merhatikan dia, dia tidak memperhatikan pelajaran. Tapi kok dia bisa, anak yang aneh…
Kuberanikan diri untuk menyapanya di kantin, dia hanya duduk sendiri, di meja nya terdapat jus Melon dan buku-buku yang penuh denagn angka, apakah itu matematika? Dia juga sedang memakan sebuah makanan yang dia bawa dari rumah, belum pernah aku lihat makanan seperti itu.
“hai”
Dia hanya terdiam dan melamun dia juga tidak menyadari kalau aku sedang berada di sebelahnya, dia kelihatan bingung. Aku coba untuk menyapanya lebih keras.
“HAI!!!”
Tak sengaja ku tumpahkan jus Melonnya dan mengenai buku-bukunya. Dia mulai menoleh ke arahku dengan tatapan kesal. Dia langsung membereskan bukunya,
“ma.. maaf”
Dia tidak menjawabku, hanya tatapan kesal yang dia perlihatkan dan langsung pergi mengabaikanku. Aku hanya terdiam memandanginya dari jauh, memang anak yang aneh. Tiba-tiba Keo-eo dan kosmo sudah berada di depanku.
“eh.. Kalian, siapa sih anak baru itu anaknya aneh?”
“lo belum tau ya, kalau anak itu berasal dari planet Bumi?”
“loh kok bisa?, memangnya di sana nggak ada sekolah Sains ya?”
“bukan nya nggak ada, tapi ayahnya seorang ilmuan Astronomi yang berasal dari planet ini dan ibunya berasal dari Bumi yang katanya seorang ahli Matematika (kalau di bumi nama lainnya Fisiologi) ilmuan itu ingin anaknya sama seperti ayahnya makanya dia sekolah di sini. Namun kenyataanya dia malah di kucilkan, coZ.. Kasihan!” sambung keo-eo.
“lo tau dari mana? Tumben lo tau semuanya”
“entahlah coZ, mungkin Keo-eo lagi dapet telepati kali” canda Kosmo. Kami pun tertawa bersama, mereka semua terlihat ceria. Aku masih bingung? Apakah Ben merasa benci padaku setelah kejadian itu. Entahlah…
Saat istirahat siang, aku bertemu lagi dengan Ben di taman sekolah dia lagi duduk di gazebo. Aku pun mendekatinya untuk minta maaf soal kejadian yang tadi. Belum sempat aku menyapanya dia sudah tau kalau aku ada di dekatnya.
“lo mau ngapain lagi ke sini?, mau ngancurin penelitian gue.. Kurang puas lo soal kejadian tadi..!”
“ma.. maaf, tadi gue nggak sengaja numpahin minum lo ke buku-buku itu..”
“lo cuma bilang maaf!, nggak sadar lo ya kalau itu penelitian terbesar gue..”
“kalau begitu gue minta maaf sekaligus bantuin lo buat penelitian lo deh..’
“percuma, lo nggak bakal ngerti tentang penelitian gue..”
“Ben, maafin gue soal kejadian tadi dan gue bersedia kok, kalau lo nyuruh gue ganti penelitian lo itu, kalau gue nggak tau lo boleh ajarin gue…”
Sekarang dia menatapku dangan ekspresi kaget…
“sorry, kalau gue tadi marah-marah sama lo, solanya gue lagi emosi..”
“nggak papa kok.. Memang nya penelitian lo tentang apa?”
Lalu dia menyodorkan bukunya yang banyak coretan angka di dalamnya. Jangan-jangan…
“Matematika..”
“haah.. Matematika, kebetulan banget gue lagi tertarik sama Matematika..”
Dia melihat ku dengan tatapan heran..
“lo tau dari mana Matematika, kan di palnet ini nggak ada yang kenal Matematika selain orang campuran dari planet Bumi, apa lo anak campuran juga..?”
“bukan, gue orang asli. Gue taunya dari kenalan gue yang pernah ke Bumi.. Terus lo tau dari mana..?”
“sebenarnya gue… Anak asli planet Bumi…”
“wiih.. Seru dong, kapan-kapan boleh ajak gue ke sana ya..”
“boleh sih.. Tapi lo tahan nggak di sana..”
“maksud lo….”
“nggak.. Nggak gue ngelantur kok..”
Sejak saat itu aku dan Ben semakin kelihatan akrab. Saat pulang sekolah dia sering ke kamarku untuk bermain main sama Kosmo dan Keo-eo, sekarang Ben kelihatan berbeda, dia bisa bersosialisasi dengan teman-teman dan hilang lah predikat ‘jutek’ yang ada padanya. Dan sekarang aku juga sering ke kamar Ben dan berkenalan dengan teman sekamar Ben, Ion dan Joule.
Ion memiliki bakat Listrik, sementara Joule memiliki bakat Fisika yang kuat. kita sering bermain bersama di lapangan saat jam istirahat, bercanda bersama, kami berenam sering mendapat tugas kerja kelompok bersama dan pada waktu itu kami menjadi sahabat.
Waktu ulangan tengah semester 1 semakin dekat, waktu kebersamaan kami pun mulai berkurang. Walau kami sering bertemu di perpustakaan dan hanya sekejap. Kurasakan perbedaan yang terdapat pada Kosmo sekarang dia lebih menyendiri setalah mendapatkan tugas khusus untuk dirinya dari Mr.Sky (guru Astronomi di International School Of Sains). Dan Keo-eo, dia lebih sering ke TAFK (Tempat Artefak dan Fosil Kuno) bersama teman-teman se-bakatnya.
Dan Ben, dia seperti hilang di telan gelombang, ya.. Dia menghilang entah ke mana setelah sore itu.. Ya sore itu… Aku takkan lupa kejadian itu.. Pertama dalam hidupku..
Cerpen Karangan: Sahira Fara Nabila
Facebook: princess sahira


Kau terbang menghampiriku.
“Sendiri?” tanyamu.
Aku menggelengkan kepala, tidak mau menjawab, maksudku. Tetapi sepertinya kau salah mengerti.
“Ooo. Di mana sahabat-sahabatmu?”
Sebenarnya kamu siapa? Untuk apa menanyakan sahabat-sahabatku? Pergilah. Aku ingin sendiri. Ku tak ingin seorang pun mengganggu, tidak juga kau.
Aku mengangkat bahu sekedarnya hanya untuk menghargai pertanyaan dan kehadiranmu yang tak kuharapkan. Tapi, nampaknya kau masih salah mengerti.
“Mereka belum datang?”
Mereka telah pergi.
“Atau mereka pergi sebentar?”
Tidak seperti yang kau bayangkan. Kau tentu berpikir, barusan sahabat-sahabatku ada bersamaku, lalu beberapa menit sebelum kau datang, mereka pergi meninggalkan aku. Mungkin ke ujung kampung, mungkin ke tengah kampung, mungkin ke toilet atau entah ke mana saja. Kau pikir mereka pergi sebentar saja untuk satu keperluan kecil dan akan segera kembali.
Maaf, aku tak sedang ingin menjawab pertanyaan-pertayaanmu.
Kuhela nafas dalam-dalam dan hembuskan sekaligus. Aku berharap dengan begitu engkau dapat mengerti kalau yang terjadi tak sesedarhana yang kau pikirkan.
“Ya” katamu seraya menghembuskan nafas pula, “hari-hari terakhir ini memang sangat panas.”
Benar. Hari-hari terakhir ini memang sangat panas. Tetapi, lagi-lagi kau salah mengerti. Rupanya kau tak begitu pandai membaca bahasa tubuh. Tarikan dan hembusan nafasku tadi bukan karena panas yang menyengat ini.
“Aku sering memperhatikan kalian berkumpul di sini.”
“O ya?” Kau sering memperhatikan kami? “Terima Kasih.” Tapi, apa itu penting bagi kami?
“Sepertinya kalian begitu akrab.”
Sebenarnya lebih dari sekedar akrab, karib, dekat, erat, maupun…
Ya sudahlah, tak mengapa jika kau gambarkan hubungan kami seperti itu. Itu yang kau lihat. Meski memang berbeda dengan yang kami jalani. Tidak apa-apa.
“Apa kau sedang ada masalah?”
“Mmm? Tidak.”
Maaf sobat, aku sedang tidak ingin menceritakan padamu apa yang sebenarnya sedang ku alami.
“Apa kau sedang bersedih?”
Lebih dari sedih sobat.
“Tidak.” Sebaiknya aku tidak jujur padamu. “Aku tidak sedang bersedih.”
“Ooo.”
Syukurlah jika kau percaya pada jawabanku. Aku tak perlu menjelaskan kepadamu mengapa aku bersedih. Aku pun tak mesti menceritakan kepadamu apa yang tejadi baru-baru ini.
“Ke mana sahabat-sahabatmu? Mereka belum juga kembali. Lama sekali mereka pergi?”
Tidak salah lagi. Kau telah salah mengerti. Kau kira sahabat-sahabatku pergi ke suatu tempat yang tak terlalu penting, untuk keperluan sepele. Kau pikir mereka pergi sebentar dan akan kembali lagi. Sekali lagi, kau salah.
“Apa mereka menyuruhmu menunggu di sini?”
Tidak pernah. Mereka tak meninggalkan secarik pesan pun.
“Tunggu saja. Mungkin mereka akan segera datang. Mungkin juga…” mereka tak akan kembali.
“Apa kau tidak keberatan jika aku menemanimu menunggu sahabat-sahabatmu datang?”
Aku ingin sendiri tetapi… “Terima kasih sobat. Aku senang bila engkau tulus ingin menemaniku.”
Jika ingin berkata jujur, aku sebenarnya ragu dengan niatmu. Sampai kapan kau akan bertahan bersamaku menunggu mereka?
“Maaf. Apa boleh ku tanyakan sesuatu lagi padamu?”
“Tanyakan saja.” Aku pun ingin bertanya padamu sobat, apa kau wartawan? Sejak tadi kau hanya bertanya. “Jika aku dapat menjawab, akan ku jawab.”
“Maafkan aku jika aku lancang. Apa kalian berlima datang dari tanah Timur Jauh? Aku bertanya demikian karena warna sayap kalian…”
“Kau benar sobat.” Sadarkah kau? Ini kali pertama kau berkata benar. “Kami datang dari tanah seberang, tanah Timur Jauh. Sayap kami hitam, jauh berbeda dengan punyamu.”
“Maukah kalian menerimaku sebagai sahabat?”
“Hahaha…” Menjadi sahabat? “Benarkah sobat?” Mestinya akulah yang bertanya demikian kepadamu, sebab diriku jauh dari sempurna. “Aku tentu sungguh bahagia bisa menjadi sahabatmu”
“Hahaha… sudah kuduga, kalian begitu bersahabat.”
“Terima kasih.” Andai saja kejadian itu tak terjadi, tentu sahabatmu kini tak hanya diriku.
“Bagaimana jika sambil menunggu mereka pulang, aku pergi sebentar mencari sedikit makanan dan minuman. Kau tentu haus dan lapar. Aku akan bawakan pula untuk mereka berempat”
“Terima kasih, Sobat.”
Sobat, apa kau satu-satunya kumbang yang tak tahu apa yang terjadi beberapa hari lalu di kota ini? Tentang sekelompok manusia bertopeng yang lari berhamburan masuk gedung itu. Mereka membawa serta masing-masing sepucuk senjata api yang dapat meletus kapan saja, membunuh siapa saja.
Ketika itu, kami sedang menikmati angin sepoi. Kelompok manusia bertopeng itu lari berhamburan melintasi taman ini. Kami panik. Beberapa saat sebelum terdengar bunyi letusan senjata api dan pekik kemenangan di gedung itu, isi perut sahabat-sahabatku telah terburai keluar di taman ini. Sepatu kulit mereka sudah meremukkan tubuh empat sahabatku.
Sahabat-sahabatku telah pergi dan tak akan kembali. Kini, kau pergi pula. Semoga hanya sebentar. Aku di sini. Apa yang dapat ku lakukan? Aku hanya bisa menunggu.
Kumbang-kumbang yang malang. RIP.
Cerpen Karangan: Oan Wutun
Facebook: oan wutun
Penulis adalah seorang pemula. Semoga ada yang berkesempatan membaca tulisan ini. Kritik dan saran, sungguh penulis harapkan, demi perkembangan penulis. teriam kasih samua…
Facebook:oan wutun


Hai Di, udah lama banget Nadia ngga nulisin kamu yah, soalnya Nadia juga jarang buka folder Diary ini di komputer, maklum selama kuliah Nadia pakainya laptop dan komputer ini aku tinggal di rumah dan semenjak masuk SMA sampai sekarang kuliah Nadia jarang nulis Diary lagi di komputer atau laptop, ga sempet Di. Tapi rasanya sekarang pengen cerita-cerita lagi ke kamu Di. Di, banyak banget yang Nadia mau ceritain ke kamu. Bertahun tahun ga sempet cerita, Nadia kali ini mau cerita saat masa SMA dulu aja, karena mungkin cerita ini bisa mengawali cerita–cerita Nadia sampai uda beranjak dewasa sekarang.
Ceritanya berawal beberapa bulan setelah awal masuk SMA dulu, di suatu pagi Nadia sama temen-temen ngomongin tentang cowok masing-masing. Di masih inget sama si Deni kan? cowoknya Nadia? yang pake kaca mata itu Di, sebelumnya uda pernah Nadia ceritain tapi uda lama banget…
Nah abis cerita-cerita tentang cowok masing-masing itu tadi Di, Nadia jadi malu banget deh sama dia. Dia soalnya ngga kayak cowok-cowok temen Nadia yang lain Di. Sebel deh sama si Deni, Bayangin deh Di, ga matanya aja yang minus tapi dirinya jg semua minus!
Si Deni nih yah :
Minus 10 karena dia waktu itu ngga punya handphone!!! padahal cowok-cowok temen Nadia yang lain punya handphone pas dari pertama masuk SMA..
Minus 10 karena motornya Deni itu bisa di bilang cuma motor bebek butut gitu Di, padahal cowok-cowok temen Nadia itu motornya walaupun sama-sama motor bebek, tapi pada keluaran baru, bagus-bagus, malahan ada yang pake motor gede jadi tambah kelihatan keren banget kan..
Minus 10 karena dia itu rambutnya cuma biasa banget, padahal cowok-cowok temen Nadia yang lain itu rambutnya gaya abiis..
Minus 10 buat dia karena dia itu ngga suka ke tempat-tempat dugem Di! padahal cowoknya temen-temen Nadia suka banget ngajakin ceweknya ke sana, malu banget ngga sih punya cowok kayak gitu..
Minus 10 buat dia lagi Di! karena dia ngga punya satu pun jacket merk distro gitu, padahal cowok-cowok temen Nadia yang lain sering banget belanja di sana, kalau dia sih paling pakai bajunya bangsa bangsa jacket yang merek biasa aja (idih banget ngga sih Di!)
Minus 10 banget (dan yang ini banget banget banget!!!) karena dia masih suka bawa makanan dari rumah buat makan siang ke sekolah! gila yah Di malu-maluin banget ngga sih!
Sumpah yah Di, Nadia malu banget sama dia, kayaknya mau putus aja deh waktu itu Di setelah tahu si Deni ternyata kaya gitu Di..
Lalu suatu ketika pas hari valentine, walaupun sebenarnya si Deni ga suka ma hari kaya gini tapi waktu itu Deni ke kelas Nadia mau kasih kado valentine, Nadia sengaja cuma diem aja. Seharian itu Di, Nadia ngindarin dia abis-abisan, dia bingung gitu kayaknya Di, kenapa Nadia ngindar terus.
Sampai rumah dia nelepon Nadia, karena emang si Deni belum punya Handphone buat smsan. Nadia males tapi ngomong sama dia Di, Nadia suruh pembantu bilang ke Deni kalau Nadia belum pulang. Dia nelepon 4 kali hari itu tapi Nadia males nerima.
Kira-kira 3 harian deh kayak gitu, tiap di sekolah Nadia ngindarin si Deni pake cara ke WC cewek lah atau ngumpet-ngumpet lah, dan di rumah Nadia selalu ngga mau nerima telepon dari dia, kayaknya Nadia bener-bener udah ilfeel dan malu pacaran sama dia Di!
Akhirnya waktu itu hari Senin, Seperti biasa pas di sekolah, Nadia ngindarin dia. Pas pulang sekolah Deni ngumpul di kantin sama temen-temen Nadia. Mereka pada nanya kok Nadia ngindarin si Deni? terus Nadia diem aja, tapi setelah di desak akhirnya Nadia ngaku juga
Nadia ngomong, “Ah bete banget gue sama tuh cowok, udah ngga ada modal mendingan gaul, dan mukanya setelah gue pikir-pikir biasa banget, ya ampun kok gue dulu mau yah jadi sama dia? di pelet kali yah gue!” tiba-tiba semua pada diem dan ngeliat ke arah punggung Nadia, Nadia bingung dan nengok ke belakang, ya Tuhan Di! ternyata ada Deni di belakang Nadia dan kayaknya dia denger yang Nadia baru ucapin barusan…
Nadia cuma bisa diem tapi Nadia sempet ngeliat Deni sebentar. Dia diem, mukanya nunduk ke bawah terus dia pelan-pelan pergi dari situ. Nadia diem aja, temen-temen nadia ada beberapa yang ngomong “hayo loo Nad, dia denger lho!” Tapi ada juga yg ngomong, “Udahlah Nad, baguslah denger, ngga ada untungnya tetep sama dia, ntar elo juga bisa dapet yang lebih bagus.” Bener juga yah Di. Ya udah Nadia cuek aja, syukur deh kalau dia denger! Dia mau minta putus juga ayo, mau banget malah Nadia.
Dua hari pun berlalu Di, dan sejak saat Deni udah ngga berusaha nyamperin Nadia di sekolah atau nelepon Nadia. Tiap ketemu di sekolah dia cuma diem dan ngelewatin Nadia aja..
Seminggu berlalu, lalu dua minggu berlalu sejak hari itu, Nadia mulai ngerasa ada sesuatu yang ilang Di, ngga tau kenapa Nadia mulai ngerasa kehilangan sesuatu, kadang-kadang Nadia suka bengong bingung sendiri, Cuma Nadia berusaha ilangin perasaan itu. Vella ngga tau kenapa jadi males ke mana-mana, pengennya sendiri aja, males ngapa-ngapain. Semua orang jadi bingung kenapa Nadia berubah jadi kayak gini. Nadia sendiri juga ngga tau kenapa Di.
Lalu di hari Minggu malem, Nadia masih inget banget ujan turun deres banget, Nadia diem dan ngerenung di dalam kamar. Tiba tiba di channel V ada lagunya Janet JaCkson Di! Tau kan liriknya? … ‘Doesn’t really matter what the eyes is seeing, Cause im in love with the Inner being’… Saat itu tiba-tiba Nadia nangis Di, Nadia baru sadar… Betapa baiknya Deni… Nadia nangis – senangisnya Di, karena Nadia juga baru sadar betapa begonya Nadia…
Minus 10 karena Deni ngga punya Hp Di, tapi plus 100 karena dia tiap malem rela jalan jauh ke wartel buat Nelpon Nadia ngucapin selamat tidur setiap hari, setiap hari…
Minus 10 karena dia ngga punya motor yang bagus. Tapi plus 100 karena tiap malem minggu dia rela naik motor bututnya jauh dari rumahnya khusus ngapelin Nadia biar ujan sekalipun…
Minus 10 karena dia rambutnya cuma biasa dan ngga suka di model-model, tapi plus 100 karena dalam keadaan rambut Nadia apapun baik bagus maupun lagi jelek, mau salah potong atau salah blow atau salah model dia selalu bilang Nadia cantik banget dengan senyum polosnya…
Minus 10 karena dia ngga suka ke tempat dugem Di, tapi plus 100 karena dia rela nemenin Nadia ke tempat-tempat yg Nadia perlu banget walau jauh skalipun, meski dia kadang ngga suka dan rela dimarahin ortunya karena pulang pagi nemenin Nadia… dengan naik bus ke rumahnya…
Minus 10 karena si Deni ngga punya jacket merk distro dan hanya punya jacket biasa, tapi plus 100 karena kalau ujan di sekolah dia selalu minjemin Nadia jacketnya meski dia sendiri kedinginan…
Minus 10 karena dia bawa makan siang ke sekolah, tapi plus 100 karena ternyata dia nabung uang jajan makan siangnya buat beli kado valentine buat Nadia dan buat beli HP biar bisa smsan sama Nadia…
Dari 60 minus yg Deni punya Di, dia punya 600 Plus di hati Nadia… dari 1000 kekurangan Deni, dia punya semilyar kebaikan… ya Tuhan Di, betapa begonya Nadia yah… Nadia yang beruntung sebenernya punya cowok seperti Deni, dan Nadia juga yang nyakitin si Deni, padahal ngga pernah sekalipun dia nyakitin Nadia. Malemnya vella nangis lama banget Di..
Esok harinya Nadia ketemu sama Deni di sekolah. Nadia kejar dia dan bilang Nadia mau ngomong, Deni diem aja, tapi pulang sekolah dia nanya Nadia mau ngomong apa. Nadia kasih dia kartu buatan Nadia, Nadia cium pipi dia dan Nadia bilang minta maaf karena Nadia udah nyakitin dia. Dia cuma diem aja terus pulang…
Nadia cuma bisa diem karena sadar, Nadia yang berbuat, Nadia juga yang kehilangan… Sakit banget rasanya Di, Nadia pulang sekolah nangis tapi juga sadar itu semua Nadia yang bikin dan Nadia pula yang nanggung resiko-nya…
Malem itu tiba-tiba mama ngetok pintu kamar Nadia, katanya ada telepon. Ternyata bener Di itu Deni, dia udah maafin Nadia, dia udah lupain semuanya.. aduh Di, girang banget hati Nadia, hihihihihi senengnya..
Malam minggunya Deni mau ke rumah Nadia Di, dan Nadia dandan secantik-cantiknya buat Deni malam itu..
Udahan dulu yah Di… thanks banget udah denger curhat-nya Nadia, Nadia belajar satu hal Di, Hargailah apa yang kamu miliki sekarang, karena tanpa kamu sadari, kamu begitu beruntung telah memiliki-nya. Selamat malam Diary ku…
NB: Minus 10 Di, karena mukanya tidak tampan, tapi plus 100 karena hatinya luar biasa tampan… karena dia tulus sayang ma Nadia..
Cerpen Karangan: Dwipayana K
Twitter: @dwipadepe
Penulis biasa dipanggil Depe dan suka menulis karena sangat suka bercerita tentang bermacam-macam hal dan beberapa ceritanya dituangkan dalam bentuk tulisan


“Hei kenapa nangis?” Tanya seorang bocah laki-laki kelas 5 SD berkulit putih dan berparas ganteng.
“Aku jatuh dari sepeda ini dan kayanya kaki aku terkilir, sakit banget. Hiks” Jawab anak perempuan berambut panjang lurus yang mukanya terlihat polos dan mungil.
“Sini aku bantu, aku gendong kamu sampai rumah kamu ya”
“Emangnya kamu kuat? Badanku kecil kaya gini tapi timbanganku berat loh. He he he” Ujar anak perempuan itu tertawa sambil menahan rasa sakitnya.
“He he he, enggak apa-apa aku kuat kok, aku kan jagoan” Canda bocah laki-laki itu. “Ya sudah sini kamu aku gendong” Sambungnya sambil menepuk bagian belakang punggungnya.
“Tapi sepeda aku gimana? Nanti hilang kalau di sini?”
“Tenang saja kan ada pembantu aku” Jawabnya santai. “Bi, tolong bawakan sepeda dia ya nanti aku yang gendong dia kasihan dia kesakitan” Suruhnya sopan. Pembantunya pun menurut dengan suruhan anak majikannya itu, dan gadis mungil itu akhirnya di gendong oleh bocah kelas 5 SD itu.
“Di sini rumahnya?” Tanya anak laki-laki itu ketika sampai di sebuah rumah yang cukup besar sambil menurunkan gadis mungil itu dengan hati-hati.
“Iya ini rumah aku” Jawabnya halus. Makasih iya sudah mau mengantar aku sampai depan rumah. Kamu mau masuk dulu?” Tanya gadis itu sopan.
“Tidak, lain kali saja ya mungil” Godanya. Gadis itu tertunduk malu. Lalu iya memperkenalkan dirinya “Oh iya nama aku Lolita” Katanya kemudian.
“Nama kamu lucu ya kaya permen. Pantas kamu manis hehe” Kata bocah laki-laki itu menggoda.
“Ih itu lollipop tau. Kalau aku manis itu sudah bawaan dari lahir he he”
“Idih PD woooo” Mereka kemudian tertawa dan saling pandang tak lama mereka langsung tertunduk malu. Bocah laki-laki itu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memberikan kepada Lolita. “Ini permen lollipop buat kamu. Biar kamu makin manis he he”
Lagi lagi Lolita tertunduk malu dan mengambil lollipop itu dengan senyuman yang manis “Makasih, oh iya nama kamu si…”
“Mas. Sudah sore sebaiknya kita pulang sekarang. Nanti ibu mas nyariin. Ayo mas.” Ujar pembantunya bocah laki-laki itu. Tanpa basa-basi terlebih dahulu kepada Lolita, bocah laki-laki itu langsung pergi bersama pembantunya dan meninggalkan Lolita yang mematung sendiri di depan rumahnya. Lolita mengela nafasnya, mukanya terlihat murung dan memandangi anak laki-laki itu yang tampak sudah menghilang di tikungan depan.
Aahh aku kan belum tahu nama dia, desahnya dalam hati.
Lolita berjalan perlahan memasuki rumahnya, namun baru beberapa langkah tangan Lolita di pegang oleh seseorang. Dengan muka yang masih terlihat murung Lolita membalikkan badan dan dia kaget setelah dia melihat yang memegang tangannya. “Kamu?” Ujarnya, mukanya terlihat bergembira setelah ia tahu kalau itu anak laki-laki yang tadi. Anak itu melepaskan tangan Lolita.
“Maaf aku lupa pamit, aku kembali lagi ke sini karena ada yang kelupaan”
“Apa?” Tanya Lolita heran.
“Aku lupa bilang kalau..” Ujar anak laki-laki itu namun ucapannya terhenti sejenak, wajahnya tertunduk dan tersenyum manis. Lolita bingung melihat tingkah anak itu. Lalu anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya lagi dan tersenyum lalu melanjutkan ucapannya “kalau aku suka sama kamu” bocah laki-laki itu langsung berlari tapi sebelumnya ia sempat melayangkan ciuman ke arah pipi Lolita. Lolita tersentak kaget dia tersenyum malu dan memegang pipinya yang baru mendapatkan ciuman hangat dari bocah SD itu. Dia melihat ke arah anak itu yang berlari meninggalkannya.
“Aku pulang dulu ya, besok sore ketemu lagi di taman ya!” teriak anak laki-laki itu lalu ia menghilang di tengah tikungan depan rumah Lolita.
“Ta.. Ta .. Hei Lolita..” teriak Gea sahabat Lolita sejak kecil, kini mereka ada di satu SMA yang sama. Lolita kini kelas 2 SMA di salah satu SMA swasta yang cukup favorit. Gea menjentikkan jarinya ke hadapan Lolita yang sedari tadi di kantin hanya melamun.
“Eh iya Ge , kenapa? Ada apa? Udah bel ya?” Tanya Lolita yang seperti orang oon.
“Hmm gini nih otaknya mulai nih dong dong nya, lagi ngelamunin siapa sih? Haa? Dari tadi gue ajak ngobrol diam saja” Tanya Gea yang terlihat agak kesal.
“Ah, Enggak kok enggak ngelamunin siapa-siapa”
“Bohong! Gue tahu pasti elu ngelamunin cowok lollipop itu kan? Iya kan?” Tanya Gea. Lolita hanya terdiam mendengar pertanyaan Gea. Matanya menatap kosong ke depan. Kepalanya hanya menggeleng menjawab pertanyaan Gea.
“Hallah enggak usah bohong deh lit, gini deh ya sekarang elu ngarepin cowok itu yang jelas-jelas elu enggak tahu namanya dia siapa. Ngapain sih masih mikirin cowok kaya gitu ta, udah ya sekarang mending move on deh. Liat tuh di sini banyak yang suka sama elu, tampang mereka juga gak jelek-jelek sangat kok” Ujar Gea panjang lebar dan berharap sahabatnya itu mendengarkan sarannya.
“Apaan sih Ge, enggak usah lebay gitu deh” Sahutnya singkat.
“Udah gitu doang jawaban elu? Gila ya gue enggak habis fikir sama itu cowok se-kharismatik apa sih itu cowok sampai buat sahabat gue yang satu ini mati gaya gini”
“Sangat kharismatik” jawab Lolita santai. “Lagi-an elu tenang saja sih Ge, nantinya dia juga bakal-an datang lagi buat gue kok. Udah santai saja” Sambungnya sambil menyuput softdrink pesanannya.
“Oh ya? Memang udah pasti dia akan datang? Belum pasti kan? Ya sudahlah kenapa harus nungguin yang enggak pasti coba padahal di sini banyak yang pasti kan ta”
“Ih berisik lu ya. Dia itu cinta pertama gue, yang namanya cinta pertama itu susah buat di lupain Ge”
“Helloo Lolita Ayudewi sejak kapan dia itu jadi cinta pertama. Memang kalian sudah pacaran? Belum kan? Orang baru cinta monyet saja sudah bilang cinta pertama”
“Elu itu kenapa sih Ge? Gak suka banget apa gue mikirin dia? He love me and I love him, and I believe our love is true. Now! stop negative thinking about him. Okay” Tegas Lolita, lalu ia beranjak pergi meninggalkan gea di kantin. Dia pergi untuk masuk kelas nya.
“Hei Lolita..” Gea berusaha memanggil tetapi percuma Lolita sudah menjauh. “Selalu aja itu alasannya dia. Dasar keras kepala” omelnya.
Kenapa sih semuanya tentang dia selalu saja Gea gak suka, emang kenapa sih kalau gue menganggap dia cinta pertama gue? Salah gitu? Enggak kan? Kenyataannya kan kita sama-sama suka. Walaupun itu baru dia yang nyatain tetep saja intinya dia itu cinta pertama gue. Batin Lolita.
Sore itu sehabis pulang sekolah Lolita menyempatkan untuk bermain di taman dekat rumah nya. Taman di mana dulu ia janjian dengan “cinta monyet” nya itu. Dia duduk di bangku taman di bawah pohon yang rindang. Menyalakan musik melalui mp3 nya dengan memakai earphone lalu mendengarkan lagu favoritnya. Dia berdendang kecil mengikuti alunan musik.
*TUK* sebuah kaleng minuman mengenai kepala Lolita. Dia pun menjerit “Aaw” sambil melepaskan earphone nya dia menengok kanan kiri. Banyak orang, pikirnya.
“Siapa sih nih yang ngelempar kaleng minuman gini. Enggak punya mata deh ini orang pastinya!” Omelnya sendiri.
“Emm sorry itu gue yang nendang kaleng itu, maaf banget ya gak sengaja” Tiba-tiba suara cowok agak berat datang menghampiri Lolita. Lolita yang mendengar ucapan itu langsung berdiri siap mencaci maki orang tersebut. Namun kenyataannya berlainan, setelah menoleh ke arah cowok itu. Lolita langsung terdiam menatap cowok ini. Kulitnya putih, mukanya ganteng, style-nya keren. Perfect, tapi kayanya mukanya dia gak asing deh buat gue. Tapi siapa ya? Batin Lolita yang terpesona melihat cowok itu.
“Hei..” Ujar cowok itu membuyarkan lamunan Lolita. Lolita langsung sadar lalu bersikap sedikit salting tapi untungnya dia langsung bersikap cool kembali.
“Ini elu yang ngelempar?” Tanya nya sok cool sambil menunjukan kaleng minuman.
“Iya, maaf banget ya aku enggak sengaja” katanya lembut sambil tersenyum sangat manis sekali ke Lolita. Lolita yang di senyumi begitu langsung tertunduk malu. Nyalinya memang ciut kalau sudah di berikan senyuman manis seperti cowok itu.
“Eh kamu Lolita kan ya?” Kata cowok itu tiba-tiba yang seperti mengenali Lolita.
Lolita langsung mendongak lagi dan menjawab “Iya” lalu memperhatikan kembali cowok itu baik-baik. Dia memang seperti mengenali cowok ini tampangnya enggak asing lagi buat dia.
“masih inget aku?”
Lolita berfikir sebentar. Cowok lollipop? ah masa iya dia cowok lollipop gue? tapi dari mukanya mirip. Pikirnya dalam hati. “kamu cowok yang waktu itu nolong aku?” akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari mulut Lolita.
“kamu beneran masih mengenali aku ya?
ternyata benar, desahnya dalam hati. “iya” Lolita tersenyum manis dan langsung mengangguk.
Mereka berdua duduk bersampingan di bangku taman tadi. Mereka terdiam sebentar. Wajah mereka sama-sama tertunduk. Tak lama cowok itu angkat bicara.
“nama aku Bagas” cowok itu memberikan tangannya untuk dapat berkenalan secara langsung kepada Lolita, ia pun menyambut nya dengan sopan. ”maaf waktu itu aku belum sempat memberi tahu nama aku ke kamu, habis waktu itu aku gugup dekat sama kamu terus. Maaf juga aku waktu itu enggak menepati janji aku untuk ketemu kamu di taman lagi. Bukannya aku mau memberikan harapan palsu ke kamu, tapi karena hari itu aku mendadak harus ke Singapure karena keadaan aku yang enggak memungkinkan” sambungnya panjang lebar.
“ke Singapure? Memangnya kamu kenapa?” Tanya Lolita serius.
“oh enggak bukan problem yang serius kok, udah lupakan saja. Btw, sekarang pacar kamu siapa?”
“hmm, enggak ada.” lagi-lagi Lolita menunduk malu.
“masa sih? Cewek secantik kamu enggak punya pacar? Kalau bohong nanti gak manis lagi loh he he” Goda Bagas.
“hehe enggak bohong kok. Aku kan setia sama kamu” Lolita tertawa kecil.
“he he, hm masih inget sama ucapan aku yang dulu enggak? Yang aku bilang aku suka sama kamu? Kamu tahu enggak perasaan itu sampai saat ini enggak pernah berubah, aku masih suka sama kamu. Aku sayang sama kamu” Ujar Bagas serius menatap mata Lolita. Lolita membalas tatapan Bagas.
“benar kah?” Tanya Lolita meyakinkan.
“iya, selama di Singapure aku enggak henti-hentinya memikirkan kamu, aku sayang sama kamu. Kamu itu cinta pertama aku loli” Ucap Bagas serius.
“aku juga, aku enggak peduli sahabat aku mau berfikiran apa tentang kamu. Yang aku tahu aku sayang sama kamu, dan aku yakin aku bisa bertemu kamu lagi dan nyatanya sekarang aku dipertemukan lagi sama kamu. Jodoh itu memang sulit untuk di pisahkan” Lolita tersenyum manis.
“makasih kamu sudah mau menunggu aku, sekarang kita benar-benar sudah punya status yang jelas kan?” Tanya Bagas. Lolita mengangguk kemudian tersenyum. Bagas memeluk erat Lolita yang kini sudah resmi menjadi cinta pertamanya begitu pula dengan Lolita lalu Bagas mencium kening lolita. Lolita seperti mimpi bisa bertemu lagi dengan cinta pertamanya. Bagas. Terima kasih Tuhan, desisnya dalam hati.
Dua bulan berlalu sudah. Awalnya kisah cinta Bagas dan Lolita aman-aman saja. Tapi kini cinta mereka kembali teruji. Malam itu Lolita mendapat telepon dari tante Erika yang tidak lain adalah mama dari Bagas. Dia kaget mendapat kabar yang sangat buruk dari tante Erika. Lolita segera bergegas dan pergi ke rumah sakit tempat di mana bagas kini berada. Sesampainya di sana tante Erika menjelaskan semua masalah yang menimpa bagas. Lolita kaget dia menangis sejadi-jadinya di pelukan tante Erika.
“ja.. jadi selama ini bagas punya penyakit separah itu tan? Hiks hiks. Kenapa selama ini Bagas enggak pernah cerita sama Lolita?” ucap Lolita yang tak kuat menahan air matanya.
“bagas itu sayang sama kamu nak, dia gak mau melihat kamu menangis karena penyakit yang di deritanya. Kita harus yakin bagas bisa melewati operasi ini dengan kuat, sabar ya sayang” ujar tante Erika yang mencoba tabah di hadapan Lolita. Terlihat ada om Roy, papa bagas yang berada di depan ruang operasi berjalan mondar-mandir cemas. Lolita duduk disamping tante Erika. Tuhan kenapa harus bagas? Kenapa harus cinta kami yang kau uji? Selamatkan dia Tuhan, Doa Lolita dalam hati air mata mengalir di pipinya.
5 Jam kemudian dokter keluar dari ruang operasi om Roy, tante Erika, Lolita langsung menyergap. “Dokter bagaimana dengan anak saya?” Tanya om Roy suaranya getir. Dokter terdiam mereka menunggu semoga hasilnya tidak seburuk fikiran mereka. Dokter lalu menggelengkan kepalanya lalu tertunduk lemas.
“maafkan saya. Kami sudah berusaha sekuat mungkin tapi maaf Tuhan berkehendak lain. Anak kalian tidak terselamatkan. Tumor di otaknya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Maafkan kami. Saya harap kalian tabah menerima ini” Dokter pergi meninggalkan mereka bertiga setelah menyampaikan kabar yang tak diharapkan.
“Bagaaaaaasss” teriak Lolita. Semua menangis, tangisan mereka memenuhi lorong rumah sakit tempat ruang operasi tersebut.
“Lolita..” panggil tante Erika menyentuh bahu Lolita. Iya Lolita masih tetap di samping makam Bagas dan masih menangis. Lolita menghapus air matanya dan berusaha bangkit menghampiri tante Erika. Dia tersenyum melihat tante Erika.
Tante Erika berusaha untuk tersenyum juga. “tante harap kamu tegar menghadapi ini, kalau kamu terus menerus menangis tante yakin Bagas tidak akan senang di alam sana” katanya lalu memeluk Lolita. “ini ada sesuatu titipan terakhir dari Bagas” sambungnya sambil melepaskan pelukannya lalu memberikan kepada Lolita bingkisan kecil berwarna pink lengkap dengan pita yang cantik. Lolita menerimanya lalu ia tersenyum kemudian tante Erika pamit untuk pulang. Lolita memandang bingkisan cantik itu tak terasa air mata menetes di pipinya.
Tak lama tante Erika beranjak pergi, Gea datang menghampiri Lolita “ta, yang sabar ya elu harus kuat” memeluk sahabatnya itu.
“gue gak kuat Ge kenapa sih Tuhan itu gak adil. Dia mempertemukan gue lagi sama Bagas tapi Dia juga yang memisahkan gue sama Bagas” tangis Lolita makin kencang.
“psst, elu enggak boleh ngomong gitu, Tuhan itu maha adil. Buktinya dia masih memberi elu kesempatan untuk bertemu sama Bagas. Ya sudah sekarang kita pulang ya” bujuk Gea. Lolita menurut ucapan Gea. Mereka pulang kerumah Lolita. Sesampainya di rumah, Lolita mencoba untuk membuka bingkisan itu di dalamnya terdapat surat dan lollipop. Dengan di temani Gea, Lolita membaca surat itu.
Lolita yang manis semanis lollipop. Hehe.
Waktu kamu baca surat ini mungkin aku udah enggak ada lagi di sisi kamu. Maaf untuk semuanya. Maaf karena telah membuat kamu menunggu aku selama 4 tahun. Maaf karena aku menyembunyikan penyakit aku ini ke kamu. Tumor otak ini enggak bisa membuat aku untuk berhenti lupakan kamu. Kamu tahu kamu cinta pertama aku sekaligus cinta terakhir aku. Terimakasih selama 2 bulan ini kamu selalu tersenyum buat aku. Terimakasih untuk semua senyuman kamu yang manis yang membuat aku kuat untuk bertahan selama 6 tahun ini. Aku tahu mungkin maaf aku enggak bisa membayar perasaan kamu yang bergejolak saat ini. Tapi semoga permen lollipop yang aku kasih ini dapat membayar semua maaf aku ke kamu. Tetap tersenyum untuk orang-orang di sekitar kamu. I still loving you yesterday, today, tomorrow and forever. You always in my heart darl
“Aaaarrgghh Bagaaaass” lolita menjerit menangis kencang. Gea memeluk erat sahabatnya itu. Lolita kembali melihat lollipop pemberian Bagas. Cinta kita enggak semanis lollipop ini gas, I still loving u too, aku janji aku akan tersenyum untuk orang-orang yang aku sayangi dan sayang sama aku. kamu bakalan tetap di hati aku Gas makasih buat semua sayang dan cinta kamu ke aku, ujar Lolita dalam hati. Dia kembali menangis di pelukan sahabatnya, Gea.
- END -
Cerpen Karangan: Ria Suryaningsih
Blog: riachuya.blogspot.com
cuma mahasiswa biasa dari keluarga sederhana yang mempunyai mimpi menjadi penulis. dan akan mewujudkan mimpi itu. HARUS terwujud amin.

Demikianlah kumpulan cerpen Indonesia terbaru 2013, Jika ada kekurangan kata atau salah penulisan atas nama penulis mohon maaf.
dan jika ada masukan atau kritikan yang bisa kami jadikan bahsan untuk selanjutnya, jangan segan-segan buat share yah gan....